Siapakah JIN, IBLIS, SETAN, Dan HANTU?


Oleh: Dani Sugesti

Tidak Aku ciptakan Jin dan manusia, kecuali untuk taat beribadah kepada-Ku. (QS.Adz Dzaariyaat/51: 56)


Jin Menjadi iIblis
Awalnya Jin paling taat pada Tuhan, bahkan jadi imam para malaikat. tiba saat penciptaan manusia, sang Imam menolak perintah Tuhan agar taat pada manusia.Pembangkangan Sang Imam ini menjadikan ia mendapat gelar baru yaitu Iblis (pembangkang). Jadi iblis itu gelar kehinaan buat Jin pembangkang terhadap perintah Allah SWT.

Apakah semua Jin itu menjadi Iblis? Tidak.

Seperti halnya manusia, apakah manusia jadi pembangkang (kafir) semua terhadap Tuhan, tentu tidak. Begitupun Jin, ada yang ikut sang imam menjadi Iblis, ada juga yang tetap taat tunduk patuh kepada manusia. Di dunia spiritual ada disebut Jin Islam. Kabarnya Jin islam, mereka juga shalat, dan taat kepada Allah. Sedangkan Iblis Tidak.
.

Iblis Menjadi Setan
Janji setia iblis yang disetujui Tuhan adalah untuk tetap hidup eksis, dan konsisten untuk tetap mengganggu, menggoda manusia, agar terpeleset turut serta menjadi pembangkang seperti mereka. Dan hal itu tidak pernah berhenti, hingga waktu kehidupan dunia selesai, yaitu sampai kiamat.

Nah, dalam usaha dan kerja keras Iblis mengganggu manusia inilah, sifat dan karakternya di sebut Setan. suka menghasut, memfitnah, mengajak kepada kemaksiatan atau perbuatan dosa.

Jadi, Setan itu adalah sifat atau karakter Iblis dalam melancarkan aksinya terhadap manusia. Dan manusia yang terkena aksi setan, melalui embusan 'was-wis-wus fi sudurinnas' [membisikan keraguan dalam hati manusia] tingkah laku dan pribadinya sering pula kita sebut Setan. Setan berwujud manusia. Atau manusia berkarater setan. Karena setan itu adalah karakter buruk dari Iblis.

.
Hantu?
Hantu hanyalah salah satu upaya penampakan Jin dalam wujud yang lain, bisa dalam wujud pocong (orang yang mati), sundel bolong, Kunti, dll. Termasuk dalam wujud binatang, seperti; jenglot, tuyul, dan sejenisnya. Initinya, mereka semua termasuk pada golongan Jin.

Sederhanya, pertama; Jin yang melakukan pembangkangan terhadap perintah Allah disebut Iblis. Mereka bisa juga disebut Jin kafir. Sedangkan sebagian lagi, ada Jin yang tetap setia beribadah kepada Allah, mereka tetap shalat, dan juga taat kepada manusia sebagai pemimpin di muka bumi, bahkan menjadi pelayan manusia [Khadam] juga. Meski demikian, tetap saja, Jin yang sering disebut Jin muslim itu, pada hakikatnya memiliki misi yang sama, yaitu menggoda manusia. Itu sebabnya, banyak dukun yang menjadi kafir, dan banyak al-hikmat yang tersesat. Dalam setiap sela barisan shaf shalat jama'ah manusia, Jin muslim pun turut serta shalat, di antara celah renggang shaf shalat itulah, mereka tetap berusaha mengganggu kekhusuan shalat kita.

Kedua, jika keberadaan mereka mengganggu manusia, maka sifat/karakter mengganggu ini,disebutlah sebagai setan. Atau hantu setan. Karena umumnya, penampakan Jin dalam bentuk hantu, juga salah satu siasat mereka untuk menakuti dan melemahkan iman manusia. Dan yang lebih banyak di dalam diri manusia adalah karakter setan ini. Yang selalu menghasut, membisikan ke dalam hati kita, agar lupa dan lalai mengingat Allah, lebih fokus mencintai mahluk dan dunia. Bahkan, menyemaikan benih-benih kebencian, dendam, sulit memaafkan, menganggap orang lain lebih rendah, takabur, riya, ujub, fitnah, dan beramal tidak ikhlas.

.

Jika dirunut perubahannya sebagai berikut :

> JIN
 > Menjadi Iblis (pembangkang terhadap Tuhan)
> Menjadi Setan (sifat karater pengganggu menyesatkan manusia)

--

Study Al-Qur'an

A. Tentang Jin Dalam Al-Qur'an

Dalam Alquran terdapat banyak ayat yang menceritakan tentang Jin. Diantaranya:

1. Surah Al-Hijr ayat 26 – 27: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari tanah liat yang kering kerontang yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk dan Kami telah ciptakan Jin sebelum di ciptakan manusia dari api yang sangat panas.”

2. Surah Ar-Rahman ayat 15: “Dia (Allah) menciptakan Jann (Jin) dari nyala api (Pucuk api yang menyala-nyala atau Maarij)”

3. Surah Al-’Araf ayat 12: “Engkau ciptakan aku (kata Iblis) dari api sedangkan ciptakan dia (Adam) dari tanah.”

4. Dari Hadis Nabi saw yang telah diriwayatkan oleh Muslim ra:
“Malaikat diciptakan dari cahaya, Jaan diciptakan dari lidah api sedangkan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan kepada kamu (tanah).” [HR.Muslim]

5. Al-A’raf Ayat 72: “Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.”

-

B. Asal Mula Penciptaan Jin

-Qs Al-Hijr : 26 – 27 : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.”

– Qs Al-Baqarah ayat 30 : Yang artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

– Qs Ar-Rahman ayat 15 : Yang artinya : “..an Dia menciptakan jin dari nyala api.”
.

Dari keterangan ayat al-Qur'an di atas, bahwasanya Allah SWT telah menciptakan Jin dari api yang jernih, yang sebenarnya bercampur dengan sebagian yang lain. Yakni dari kobaran api yang kuning, dengan kobaran api yang merah, dan dengan kobaran api yang kehijau-hijauan.

Jadi, sama seperti halnya dengan manusia, juga diciptakan dari unsur-unsur yang bermacam-macam, begitu pula dengan jin, diciptakan dari bermacam-macam kobaran api yang bercampur menjadi satu.
.

Kata “Al-Maarij” yaitu nyala api yang sangat besar dan sangat panas atau “Al-Lahab” yaitu lidah api yang bercampur menjadi satu yaitu merah, hitam, kuning dan biru. Beberapa Ulama juga mengatakan bahwa “Al-Maarij” itu adalah api yang sangat terang yang memiliki suhu yang sangat tinggi, sehingga bercampur antara merah, hitam, kuning dan biru.

Beberapa pendapat mengatakan Al-Maarij itu ialah api yang bercampur warnanya dan sama artinya dengan “As-Samuun”, yaitu api yang tidak berasap tetapi suhu panasnya sangat tinggi. Angin Samuun yang telah tercampur dengan Al-Maarij itulah yang dijadikan Allah untuk menciptakan Jaan/Jin.

Menurut suatu Hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud juga menyatakan bahwa angin Samuun yang dijadikan Jaan itu, hanyalah satu bagian dari tujuh puluh bagian angin Samuun, yang sangat panas.

Dari api yang sangat panas inilah Allah telah menciptakan Jin, yaitu dari sel atau atom atau dari nukleas-nukleas api. Kemudian Allah masukkan roh atau nyawa padanya, maka jadilah ia hidup seperti yang diinginkan oleh Allah. Jin juga diberi izin oleh Allah Merubah diri kebentuk yang disukai, dan dikehendakinya, kecuali bentuk rupa Rasulullah SAW.
.

Jin juga diperintahkan oleh Allah menerima syariat Islam, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah kepada manusia. Bentuk asal Jin setelah diciptakan dan ditiupkan roh itu hanya Allah dan Rasulnya saja yang mengetahuinya. Menurut beberapa Ulama, rupa, tabiat, kelakuan dan perangai Jin adalah 90 persen mirip seperti manusia.
.
Asal kejadian manusia adalah campuran dari Massa Kathif, yaitu tanah dan air, Massa Syafaf, yaitu campuran api, angin dan Nurani, yaitu roh, akal, nafsu dan hati yang dinamakan “Latifatur-Rabbaniah”. Sesuai dengan manusia sebagai sebaik-baik kejadian yang diciptakan Allah, dan sebagai Khalifah Allah di muka bumi ini.
Sedangkan kejadian Jin, ialah campuran Massa Syafaf, yaitu campuran api dan angin dan Nurani yiaitu roh, akal, nafsu dan hati yang sesuai dan cocok dengan kejadian Jin.

Sedangkan mahkluk-makluk lain, beda lagi, Allah jadikan dari salah satu unsur tersebut, misalnya, binatang yang dijadikan dari campuran Massa Ksayif dan Massa Syafaf saja. Batu dan tumbuh-tumbuhan pula dijadikan dari Massa Kasyif semata-mata. Sedangkan Malaikat pula dijadikan dari Nurani semata-mata.
.

C. Cara Reproduksi Jin
Manusia membutuhkan waktu mengandung selama sembilan bulan, untuk melahirkan, dan anak manusia juga membutuhkan waktu yang lama, untuk matang dan menjadi baligh.

Berbeda dengan Jin, di mana bila disentuhkan alat kelamin lelaki dengan alat kelamin perempuan, maka Jin perempuan akan mengandung dan melahirkan, anak Jin yang baru lahir itu terus mukallaf. Begitulah keadaannya sampai ke hari kiamat. Jin tidak mengalami mati, maka jika dihitung dari zaman Nabi Adam sampai sekarang, jumlah Jin jauh lebih banyak dari manusia. Karena mereka tidak mati sampai yaumil akhir nanti.

Iblis pun, apabila disentuhkan paha kanan dengan paha kiri akan mengeluarkan 33 biji telur. Dalam setiap biji telur itu ada 33 pasang benih. Setiap pasang benih itu apabila menyentuh paha kanan dengan paha kiri akan keluar seperti yang terdahulu. Begitulah proses reproduksi Jin dan Iblis sampai pada hari kiamat.

Jadi wajar, jika zaman sekarang dan ke depan nanti, godaan dari Jin seperti Iblis dan karakter setan, akan dirasa semakin kuat dan berat untuk kita lawan. Manusia akan lebih banyak tersesat, terhasut, dan jauh dari Allah, dikarenakan godaan lebih besar lagi. Baik godaan secara fisik duniawi dan mahluk, juga dari bisikan-bisikan setan ke dalam hati manusia untuk ingkar, mungkar, jauh dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Bunian.
Bunian atau biasanya disebut juga orang Ghaib ialah hasil campuran laki-laki atau perempuan Jin dengan laki-laki atau perempuan dari kalangan manusia. Anak yang dihasilkan dari percampuran itu dikenal dengan nama Bunian. Perangai dan tingkah laku serta bentuk rupa orang Bunian ini dalam beberapa hal mirip manusia dan juga mirip Jin.

Jika nenek moyang manusia adalah Nabi Adam, maka nenek moyang Jin ialah “Jaan” yang asalnya adalah beriman kepada Allah dan melahirkan keturunan yang beriman. Setelah itu terdapat juga keturunan Jaan yang kufur dan melahirkan keturunan yang kufur. Anak cucu Jaan yang asalnya beriman itu ada yang kuat imannya, ada pula yang kufur, dan ada juga yang beriman kembali kepada Allah SWT.

Dengan mengenal Jin, ada banyak hikmah yang bisa kita ambil, yaitu kesadaran akan lemahnya manusia dalam menghadapi bahaya laten dari kelompok Jin ini. Terutama mereka yang lemah iman, lemah ilmu, dan jauh dari bimbingan para Ulama. Salah satu wasiat dari Allah dan Rasul-Nya kepada kita, sebagai perisai membentengi diri dari gangguan dan godaan Jin, Iblis, Setan, yaitu dengan memperbanyak berdo'a disetiap waktu. Karena doa adalah perisai orang yang beriman. Berlindung kepada Allah, dari godaan Jin, Iblis dan setan yang terkutuk. Otaknya dari ibadah adalah doa, dan inti sari dari doa adalah ingat kepada Allah, bi dzikrullah.

Zikir sastra telah menyanggahku dari dungu, dan agama menuntunku bersama cahaya menuju cahya; nurrun 'ala nurrin. [Dhani Sugesti]

Wallahu'alam bishowab.

Dani Sugesti
[20/12/2015 - 2016]
Referency: Al-Qur'an, Hadits, beberapa sumber kitab ulama.
Ini dokumentasi Dhani Sugesti tahun lalu. Jumlah kata 1.607.



Komentar

  1. Ayo kk gabung dan mainkan judi online favorit kalian disini!
    Mau main Poker? Ada...
    Taruhan Bola? Juga Ada...
    Pasang Togel Online? Jelas Ada donk...

    POKERPAIR88.CLUB - Situs Poker Online Android Terbaik di Indonesia
    7 Game Dalam 1 User ID : Poker Online, Domino QQ, Bandar Ceme, Capsa Susun, Super 10, Pot Limit Omaha Poker & Ceme Keliling.
    * Minimal Deposit & Withdraw Rp 10.000

    PAIRBET.ONLINE - Situs Taruhan Bola Online Terpercaya
    - Judi Bola SBOBET
    - Casino SBOBET
    * Minimal Deposit Rp 25.000
    * Minimal Betting Rp 25.000 (Team), Parlay Rp 13.000

    BANDAR33.ORG - Bandar Togel Online dan Live Casino
    21 Game Dalam 1 User ID : Togel Singapore, Hongkong, Sydney, Thailand, Jayapura, Szechuan, Macau, Monopoly, Roulette, Poker Dice, Suwit, Head Tails, Sicbo, Billiards, Oglok, Gong Ball, Dice 6, Red White, 12D, 24D & 24D Spins
    * Minimal Deposit Rp 20.000
    * Minimal Betting Rp 1.000
    * Diskon Pemasangan : 4D=66%, 3D=59% dan 2D=28%
    * Pembayaran : 4D x3000, 3D x400 dan 2D x70

    Buruan Gabung Yuk kk...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer